Selasa, 22 November 2011

hakikat agama


 HAKIKAT AGAMA
DISUSUN OLEH:


1.      DWI RAHMADI
2.      ERIK MAFRLINDO
3.      RAHIMUL AMIN VALINO
4.      M. ARDIANSYAH
5.      JEKY PERSADA
6.      MUSTAFA ALI SIREGAR
7.      TIRTA RAMADI SWANDA
8.      NORA WISANTI
9.      RIZA SARTIKA
10.  AMELIA RAHMI
11.  ZAINUDDIN



 













POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
PAYAKUMBUH
2010



KATA PENGANTAR


Assalamualaikum warohmathullahiwabarokathu.
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas limpahan rahmat dan segala karunia Allah SWT. Sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah sebagai mana mestinya. Makalah ini dibuat bedasarkan kelompok yang teleh ditentukan sehingga dengan kerja  sama kelompok  makalah ini terselesaikan. Adapun penulis juga meghaturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam perumusan makalah dan topik pembahasan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang mana semua itu  tejadi karena keterbatasaan pemahaman penulis. Kemudian penulis megharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini, dan  penulis bisa mengetahui sampai dimana kemampuan penulis. Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat untuk kita semua dan bisa mengantarkan kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat kelak Amin.
Wassallamualaikum warohmathullahi wabarokathu.



Payahkumbuh 09 Oktober2010


Penulis











DAFTAR ISI












































BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Bedasarkan kurikulum yang diselengarakan di  Politeknik Pertanian Universitas Andalas untuk bidang studi agama Islam maka Mahasiswa diberi tugas untuk membuat makalah, yang mana makalah ini disajikan untuk membahas materi Hakikat Agama


B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami tentang hakekat Agama
2. Mahasiswa mampu mengerti perbedaan agama Islam dengan agama lain
3. Dengan membuat makalah ini Mahasisma mampu mempersentasikan  

























BAB II
HAKEKAT AGAMA

A.Pengertian Agama

Agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan kata “din, millah, syariah dalam bahasa Arab dan semit, atau),”relegion(Inggris) ”dereligie”(Belanda), ia region,(prancis) de relegion,(Jerman).Istilah agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap di tempat , diwarisi turun temurun “ adapun kata din mengandung arti “menguasai menundukan ,patuh ,utang, balasan ataau kebiasaan dan din juga berarti aturan-aruran atau  hukum.

B. Unsur – Unsur Agama
1.Kekuatan Gaib
Manusia merasa dirinya lemah dan behajat pada kekuatan gaib sebagai tempat memohon pertolongan. Manusia merasa harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib dengan cara mematuhi perintahnya dan menjahui larangannya.
2.Keyakinan
Bahwa kesehjahtraan manusia di dunia dan di akhirat tergantung pada hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Tanpa hubungan baik maka akan sengsara hidupnya di dunia dan di akhirat.
3.Respon Yang Bersifat Emosional
Manusia baik dalam bentuk perasaan takut atau cinta akan membawa respon tersebut. Selanjutnya respon tersebut mengambil bentuk pemujaan atau penyembaghaan dan tata cara hidup masyarakat yang bersangkuttan.
3.Pemahaman
Pemahaman bahwa adanya tuhan, kitab suci dan ajaran yang telah ditetapkan selanjutnya cara pelaksaan apa yang harus dikerjakan sebagai peganutnya.



C. Klasifikasi Gama
1. Agama Wahyu dan Bukan Wahyu
Agama sebagai wahyu adalah agama yang meghendaki iman kepada Tuhan pemberi wahyu, kemudian kepada Rasul-rasul yang menyampaikan wahyu tersebut.
Sedangkan agama bukan wahyu tidak memandang penyerahaan kepada tuhan dan  menaati aturan Nya sebagai esensial. Perbedaan kedua tersebut dikemukakan oleh, Al-Madoosi dalam living religious of the world sebagai berikut:
Agama wahyu bertuhan sedagkan agama bukan wahyu tidak
Agama wahyu beriman kepada Nabi agama bukan wahyu tidak
Agama wahyu kitab suci sangat penting agama bukan wahyu tidak penting
Agama wahyu lahir dari timur tengah dan yang bukan wahyu dari luar
Agama wahyu sangat tegas dan agama bukan wahyu relatif

2. Agama Misionari
Merupakan agama yang menurut ajaranya harus disebarkan seluruh umat manusia. Sedangkan agana bukan misionari tidak ada kewajiban untuk menyebarkan kepada seluruh umat. Dalam katagori ini agama yang tampak jelas pesanya untuk disebarkan hanya agama Islam. Akan tetapi agama islam dalam perkembangnya para pemeluk agama Islam mengubah pesanya menjadi agama misionari.

3. Dari Segi Geografis
Agama dari segi geografis dibagi menjadi agama semitik, arya, dan , mongolia. Agama semitik pada umumnya adalah agama wahyu seperti agama Islam, Nasrani, Yahudi, sedangkan agama non semitik seperti Arya dan Mongolia bukanla agama bukan wahyu, seperti, Budha, Zoroaster atau Sistosisme di Mongolia.
Secara fitrah manusia membutuhkan agama sebagai pegangan hidup, karena itu sejarah agama sama panjangnya dengan sejarah manusia. Agama budaya umumnya bersifat politestik atau mempercayai beberapa Tuhan, sedangkan agama wahyu bersifat monoteistik atau meyakini satu un
akan nama Tuhan. Agama –Agama budaya pada umumya menggunakan nama pencetusnya sebagai nama agamanya, sedagkan agama wahyu penamannya bedasarkan wahyu pula, tidak mengunakan nama Rasul yang menerimanya.
Agama – agama besar yang dianut umat manusia di dunia antara lain agama Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha, dan Islam dikelompokan oleh sebagian ahli ke dalam kelompok agama samawi dan agamYahudi dan Nasrani tidak dipandang sebagai agama samawi murni karena mereka mendapat kitab   suci  kedua agama tersebut telah megalami perubahan.

C. Hubungan Manusi Dengan Agama
1. Fitrah Terhadap Agama
Kenyataan ditemukan sebagai macam agama dalam masyarakat sejak dulu hingga kini membuktikan bahawa hidup dibawah keyakinan adalah tabiat yang merata pada manusia.Agama-agama tumbuh dan berkembang berbeba-beda didalam masyarakat tersebut. Pendapat bahwa kemunculan alam ini sebagai sebuh proses kebetulan sangat tidak memuaskan hati manusia dari masa kemasa . Bahwa dari teori tentang peluang tidak dapat menjawab proses-proses penciptaan pada makhluk bersel satu sekalipu yang merupakan dari bagian yang paling terkecil dalam penciptaanya. Keberadaan Sang pencipta lebih mendatangkan rasa tentram pada intelek manusia. Oleh sebab itu penyembahan manusia pada pencipta adalah suatu bagian dari karakteristik penciptaan itu sendiri sebagaimana ketundukan satelit mengorbit pada plnetnya. Di jelaskan pada al-Qurqan surat Annur ayat 41, yang artinya: Tidaklah kamu tahu bahwasannya Allah kepadaNya bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi dan juga burung mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui cara shalatnya dan tasbihnya dan Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

2. Pencarian Manusia Terhadap Agama
Akal yang sempurna akan senantiasa menuntut kepuasan berpikir. Oleh karna itu pencarian manusia terhadap kebenaran agama tidak pernah lepas dari muka bumi. Penyimpangan dari sebuah ajaran agama dalam sejarah kehidupan manusia dapat di ketahui pada akhirnya pemenuhan kepuasan berpikir manusia yang hidup kemudian .
Demikian pula nabi Muhammad SAW pada akhirnya memerlukan tahanus  karena jiwanya tidak menerima aturan hidup yang di kembangkan masyarakat Qurais di mekah yang mengaku masih menyembah Tuhan Ibrahim.
3. Konsistensi keagaman
a. Pengenalan
Seseorang harus mengenal jelas agama yang di peluknya hingga bisa membedakan dengan agama lain. Hal ini dapat di lakukan dengan mengetahui pokok dan cabang yang terdapat di sebuah agama.

b. Pengertian
Agama yang dipeluk pasti memiliki landasan yang kuat, tempat dari mana seharusnya kita memandang. Satu ajaran di ajarkan apa faidahnya untuk kehidupan pribadi. Dan masyarakat apa yang akan terjadi jika manusia mrninggalkan ajaran tersebut dan lainnya, itu semua adalah pertanyaan yang mengantarkan kepada pengertian ajaran agama. Seorang yang mengerti akan dengan mudah mempertahankan dari upaya-upaya pengacauan orang lain ia juga dapat menyiarkan agama dengan penuh gairah

c. Pengabdian
Seseorang yang tidak lagi memiliki ambisi pribadi dalam mengamalkan ajaran agamanya akan dapat memasuki pengabdian yang sempurna. Kepentingan hidupnya adalah kepentingan agamanya, tujuan hidupnya adalan tujuan agamanya, dan warna jiwanya adalah warna aganmanya. Pehambaan ini akan menjelmakan pengamalan cara-cara ibadah tertentu  dan meletakan seluruh hidupnya di bawah pengabdian kepada Tuhannya.

d. Pembelaan
apabila kecintaan seseorang terhadap agamanya telah demikian tinggimaka tak boleh ada lagi perintang yang menghalangi laju jalanya agama. Rintangan agama adalah rintangan terhadap dirinya sendiri sehingga ia akan segera melakukan peembelaan Ia rela mengorbankan apa saja yang ada pada dirinya, harta  bahkan nyawa, bagi nama baik dan keagungan agama yang dipeluknya. Itulah kosentensi keagamaan seseorang yang ditampakkan pada jalan kehidupanya. Sejarah mencatat fenomena ini dalam berbagai agama dan ideologi yang tumbuh dan berkembang  dalam kehidupan manusia . dalam kaitan ini Allah Berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 15 yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah rang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.

D.Hakekat Agama Islam
1. Arti dan Ruang LingkupAgama Islam
Apabila dicari dari asal katanya, Islam berasal dari kata aslama yang merupakan turunan dari (derivasi) dari kata asslmu, assalamu, assalamatu yang artinya bersih selamat dari kecacatan lahir batin. Agama Islam adalah agama wahyu yang bedasarkan tahuid, atau keesaan Tuhan diketahui manusia bedasarkan kabar dari Tuhan itu sendiri melalaui fiirman yang disampaikan kepada Rasul Nya. Islam satu-satunya yang memiliki kitab suci yang asli dan autentik, tidak mengalami perubahan semenjak diturunkan pada abad ke-6 maasehi sampai sekarang bahkan sampai akhir zaman Rasul yang menerima wayu Allah bernama Muhamad putra Abdullah yang memiliki silsilah dan keturunan yang jelas. Beliau dilahirkan di mekah tahun 571 masehi dan mendapat wahyu yang pertama kali ketika beliau berusia 40 tahun. Isi kitab Al-Quran semuanya firman Allah yang disampaikan dengan bahasa arab salah satu bahasa yang telah, sedang dan akan digunakan manusia sepanang masa. Ajaran Isalam berlaku Universal untuk segala tempat dan bangsa serta berlaku abadi sepanjang masa sebagaimana diungkapkan AL-Quran surat AL-Ambyaa.(21):107 yang artimya:
Dan tidaklah kami menggutus  kamu, melainkan untuk (menjadi )rahmat bagi semesta alam.
Ayat ini megisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhamad(Islam) ditujukan untuk semua manusia pada semua tempat dan waktu
.
2.Islam Agama Universal
Agama Islam sering dipandang secara sempit sebagai agama dogma dan berisi ibadah ritual saja. Padahal aspek ruitual hanya sebagaian saja dan komponen ajaran Islam, karena ajaranya berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan manusia yang sekaligus memberikan nilai-nilai esensial terhadap semmua aspek tersebut.
Islam diturunkan untuk menata kehidupan manusia di dunia, sedangkan akhirat adalah hasil dari kehidupan dunia Islam menunjukkan jalan dan arah yang ditempuh untuk mencapai  kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat

3. Islam Agama Rahmat Lil Alamin
Islam diturunkan kepada manusia berfungsi sebagai rahmad namun nilai rahmat tersebut akan berpengaruh kepada manusian yang melaksanaakan ajaran agamanya secara totalitas sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqrah ayat 208 yang artinya:
Hai orang-orang beriman, masuklah kamu kedalam Islam seluruhnya, dan jaganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

























BAB III
PENUTUP



A.Kesinpulan
Setelah kita mendapat pengertian tentang masalah Hakekat Agama, ternyata agama sebagai realitas yang senantiasa melengkapai kehidupan manusia adapun agama  sebagai sebuah dasar dan hukum untuk menjalankan segala aktivitas dan rutinitas di muka bumi. Kemudian  manusia yang memiliki akal fikiran tidak akan puas dengan adanya kehidupan di dunia saja melainkan memikirkan bahwa manusia hidup tidak dengan sendirinya bahwasanya manusia hidup ada yang meghidupkan  dan ada pula yang mematikan. Dengan manusia mengetahui akan Hakikat Agama  maka manusia mengetahui ajaran agama mana yang akan menjadi kepercyaanya, dan manusia paham apa tujuan hidup di dunia.
Kemudian setelah kita mengidentifikasi bebagai jenis agama ternyata Agama Islam lah yang paling sempurna, itu dilihat dari segi klasifikasinya Agama Islamlah yang memiliki silsilah yang jelas dan kitab suci yang terjamin kesalianya dan autentik. Sebagaimana di jelaskan dalan Al-Quran surat Al-Hijr ayat 9 yang artinya:
Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memliharanya.